Menjadi seorang jurnalis adalah pilihan dari seorang muslimah milenial asal Ramallah, Palestina, Bushra Jamal al-Thawil (27). Bushra ingin mengabarkan realitas yang sesungguhnya tentang Palestina kepada masyarakat internasional.
“Saya ingin menjadi unsur pembawa misi untuk menyampaikan kepada dunia tentang realitas di Palestina,” ungkap Bushra dalam jumpa media melalui aplikasi Zoom yang digelar Adara Relief International, Rabu, 4 November 2020.
Bushra mengaku dirinya ingin menjadi jurnalis yang ideal. Jurnalis yang melaporkan fakta berdasarkan apa yang dia lihat, saksikan dan dengarkan.
“Saya ingin menyampaikan berbagai pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan penjajah Israel,” kata dia.
Karena ia telah empat kali menjadi tahanan Israel, Bushra ingin bergelut dengan isu itu. Ia ingin menjadi jurnalis dengan spesialisasi tentang tahanan Palestina.
Menjadi seorang jurnalis, bukanlah sebuah pilihan tanpa risiko. Di Palestina, penjajah Israel membatasi gerak para jurnalis. Bahkan mereka tak segan-segan melakukan persekusi dan penangkapan. Walau tanpa ada kesalahan.
“Pemberitaan tentang tahanan, jika sampai keluar Palestina itu akan jadi perhatian internasional. Karena itu wartawannya akan terancam penjara,” kata dia.
Kepada para jurnalis Indonesia, Bushra berharap agar mereka menjadi penyambung lidah dari para jurnalis Palestina. Saling bekerja sama dengan misi membela kemanusiaan dan membantu kemerdekaan bangsa Palestina.
Sumber: Suaraislam.id
Discussion about this post