KABARJAMBIKITO.COM, TEBO -Masitah (92 seorang Nenek warga Desa Paseban, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, belum sama sekali menerima bantuan dari pemrintah. Padahal dia, hidup sebatangkara di sebuah pondok tak jauh dari Desa setempat.
Mirisnya lagi, dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang, ia juga tidak mendapat perhatian penuh pemerintah setempat. Bahkan ia juga tak pernah mendapat bantuan pemerintah desa maupun dari pemerintah pusat.
Dari penelusuran Sidakpost.id http:/Jaringanmediasiberindonesia.id
Nenek Masitah ini bekerja hanya menanam pohon pisang di kebun miliknya. Kendati demikian, dia tetap bekerja agar bisa bertahan hidup seperti yang lain, meski dia sudah tua renta yang hidup sebatangkara untuk bertahan hidup.
“Keseharian saya, menanam pohon pisang agar bisa bertahan hidup. Kalau masalah bantuan dari pemerintah desa belum pernah hingga sekarang. Ya saya pasrah sajalah. Mua diapakan saya kan orang kecil yang hanya bertahan hidup dari hasil kebun pisang saja,” ungkap Nenek Masitah.
Terpisah, Plt Kades Paseban Zulkifli dikonfrimasi menyebutkan kalau untuk penerima bantuan itu, harus mempunyai KK dan KTP. Setelah ada data itu baru bisa menerima bantuan dari pemerintah.
Dia juga mengaku kalau pihak desa sudah sering melakukan himbauan kepada masyarakat.
“Mungkin benar Nenek Masitah belum tersentuh bantuan karena dia tidak mempunyai KK dan KTP sehingga setiap bantuan dia tak menerima. Pihak desa juga tidak berani memeberinbantuan kalau data tidak ada,” kilahnya.
Sementara seorang warga sekitar yang enggan namanya ditulis, dikonfirmasi menyayangkan keterangan yang sudah dipaparkan oleh pihak Desa. Seharunya bukan seperti itu keterangannya.
Seharunya pihak desa harus proaktif lah mendata warga yang tak memiliki KTP dan KK, apalagi nenek Masitah sudah tua renta, seharusnya dibantu lah masalah pengurusan KK dan KTP beliau.
“Jangan karena dia orang susah, pihak desa tidak peduli kondisi masyarakat. Kalau menurut saya uruslah KK dan KTP beliau supaya bisa mendapat bantuan dari pemerintah bukan dibiarkan begitu saja kasian Nenek Masitah,” katanya.
Discussion about this post