KABARJAMBIKITO.COM, MUARO JAMBI – Selama masa pandemi covid-19, pemerintah menganjurkan bagi wilayah yang zona merah atau kuning barus belajar mengajarus secara daring guna untuk pencegahan penyebaran virus corona.
Namun tidak semua daerah yang bisa dijangkau akses internet. Seperti yang dialami SD 243/ IX Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi mereka terpaksa belajar mengajar tatap muka, karena tidak memiliki akses internet.
Plt Kepala Sekolah Dasar, Afrizal S Pd yang menjabat sejak 2014 ini mengatakan, kebijakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka ini terpaksa dilakukan karena salah satunya faktor sulitnya akses internet di daerah Ladang Panjang.
“Untuk melaksanakan daring sulit sekali di sini karena belum adanya akses jaringan internet di Desa ladang Panjang ini.” Ungkapnya, Sabtu (14/11/2020).
Lebih lanjut ia memaparkan, jika sebenarnya pihak sekolah sudah memberikan pelatihan kepada guru-guru yang ada untuk melaksanakan KBM secara daring akan tetapi kendalanya tidak hanya karena tidak adanya jaringan internet saja juga. Namun diperparah dengan wali muridnya yang rata-rata berpendidikan hanya tamatan SD untuk itu sulit sekali sistem belajar daring diterapkan.
“Atas dasar persetujuan wali murid untuk melaksanakan tatap muka namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan dalam satu minggu hanya dua kali dilakukan kegiatan belajar mengajar dan itupun hanya 50 persen peserta didik yang di perbolehkan oleh Pemda.” Sebutnya.
SDN 243/IX Ladang Panjang ini juga sangat memperihatinkan tidak hanya akses internet yang menjadi kendala, namun fasilitas gedung juga kurang, hanya ada empat ruangan belajar, dan masih kurang dua ruangan kelas lagi,
“Disini ada enam Rombel dari kelas I sampai kelas enam, di hari normal sebelum wabah saja siswa belajar dengan cara bergantian menggunakan ruangan belajar,”Kata Afrizal.
Dirinya berharap agar sekolah yang dipimpinnya itu diperhatikan sehingga SDN 243 ini mendapatkan penambahan ruang kelas agar proses belajar mengajar berjalan lancar, serta siswanya mendapat pembelajaran dengan kesempatan setara kepada siswa kita untuk membangun impian dalam hatinya, dan mereka dapat meraih cita-cita.
“Kepada Pemda Muaro Jambi khususnya Dinas PdK dapat menambah ruangan belajar di sekolah ini. Karena sudah beberapa kali kami juga sudah mengajukan proposal untuk penambahan gedung belajar.” Harapnya
Afrizal,S Pd kepala sekolah yang hingga kini pun juga masih berstatus Plt ini mengaku, sejak tahun 2017 lalu Ia sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Muaro Jambi, namun hingga tahun 2020 ini tidak pernah mendapatkan tanggapan dari Disdikbud Muaro Jambi.
“Jangankan mendapat bangunan tambahan, tanggapan saja tidak. sekolah ini selain kekurangan gedung ruangan belajar anak juga tidak memiliki gedung kantor, dan terpaksa kami juga menumpang di ruangan belajar anak-anak untuk ngantor, demi agar kegiatan tetap berjalan.” Ujarnya.
(Junaidi)
Discussion about this post