• Home
  • Media Partner
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Redaksi
Senin, 12 April 2021
  • Login
Kabar Jambi Kito
  • Kabar Terbaru
  • Hukrim
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga/ Medsos
  • Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Kota Jambi
    • Batanghari
    • Muaro Jambi
    • Tanjabbar
    • Tanjabtim
    • Bungo
    • Tebo
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Kerinci & Sungaipenuh
  • Lainnya
    • Selebriti
    • Peristiwa/ Sejarah
    • Kabar Islam
    • Kuliner
    • Lalulintas
    • Kesehatan / Ekonomi
    • Wisata & Budaya
    • Nusantara
    • Kabar Dunia
    • Opini
No Result
View All Result
  • Kabar Terbaru
  • Hukrim
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga/ Medsos
  • Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Kota Jambi
    • Batanghari
    • Muaro Jambi
    • Tanjabbar
    • Tanjabtim
    • Bungo
    • Tebo
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Kerinci & Sungaipenuh
  • Lainnya
    • Selebriti
    • Peristiwa/ Sejarah
    • Kabar Islam
    • Kuliner
    • Lalulintas
    • Kesehatan / Ekonomi
    • Wisata & Budaya
    • Nusantara
    • Kabar Dunia
    • Opini
No Result
View All Result
Kabar Jambi Kito
No Result
View All Result

Bahasa Cerminan Moral Bangsa

29 November 2020
in Peristiwa/ Sejarah
0
0
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: (Bahren Akademis UIN STS Jambi dan Direktur Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan)

Berapa waktu lalu, saya melewati pesta pernikahan dan mendapati beberapa karangan bunga. Ada satu karangan bunga yang ‘aneh’ dan tidak biasa ucapannya. “Selamat W*k-W*k”. Bagi saya ini ‘baru’ dan tidak biasa. Maka kemudian saya mencoba mencari tahu apa itu ‘w*k-w*k’ dengan cara googling. Saya kaget alang kepalang ternyata kata tersebut adalah bahasa lain dari berhubungan suami-isteri. Wow!

Sekali lagi, wow! Bagaimana mungkin karangan bunga yang begitu formal dan dilihat oleh semua orang digunakan untuk mengumbar kata-kata ‘porno’ semacam ini? Sudah sebegitu parahkah moral bangsa ini sehingga orang sudah tidak ada lagi malu-malunya mengucapkan kata-kata yang tidak pantas untuk diucapkan? Semua orang pasti tahu bahwa karangan bunga semacam ini adalah repesentasi kehadiran pengirimnya untuk Sang Penganten.

Boleh jadi karangan bunga itu dikirim oleh seorang sahabat karib yang sudah begitu akrab. Masalahnya di mana? Ada pada konsumsi publik. Jika ucapan ini disampaikan secara pribadi menggunakan media-media privat tentu tidak akan menjadi persoalan. Tapi ketika karangan bunga ini dibaca oleh banyak orang dan dikonsumsi oleh semua kalangan dan umur, maka ia menjadi tidak baik. Tidak elok hal-hal yang berbau pornografi dipertontonkan di khalayak ramai.

Persoalan semacam ini agaknya sudah harus menjadi perhatian kita semua. Jika, bahasa itu adalah cermin moral bangsa, maka agaknya sesuatu sedang terjadi dengan moral bangsa ini. Beberapa kasus penggunaan bahasa mencuat kepermukaan. Belum lama ini ada artis yang berseteru karena penggunaan kata ‘anjay’. Dan, entah berapa banyak lagi kosa kata-kosa kata yang diubah sedemikian rupa untuk menyampaikan cercaan, makian, serapah, dan seterusnya.

Sekali lagi, sudah saatnya menjadi perhatian kita semua. Tidak dapat dibayangkan apa yang terjadi beberapa tahun mendatang jika persoalan penggunaan bahasa semacam ini tidak dijadikan isu kebangsaan. Ya, isu kebangsaan. Bangsa ini akan menjadi bangsa yang ‘kotor’ dan ‘rendah’ jika anak-anak bangsa ini terbiasa dengan bahasa-bahasa ‘mencarut’. Apa yang dapat dilakukan?

Pertama, menanamkan kesadaran bahwa bahasa adalah jati diri bangsa. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 menyebutkan Bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggan nasional, sarana pemersatu berbagai suku, serta sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah. Maka sudah seharusnya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan beradab agar kita bangga menjadi orang Indonesia yang santun, terhindar dari segala bentuk provokasi dan perpecahan.

Yakinlah, jika anak-anak bangsa ini menjunjung tinggi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik maka bangsa ini pun akan mendapatkan kehormatannya di jagat raya ini. Bukankah sejak dahulu kita sudah dikenal dunia sebagai Bangsa yang santun dan ramah? Jika generasi ini sudah melupakannya, maka kesadaran ini harus dibangun kembali.

Kedua, penegakan hukum. Jika hari ini sudah disusun undang-undang informasi dan transaksi elektronik (UU ITE), maka sudah saatnya pula penegakan hukum penggunaan kata-kata melalui transaksi media offline (luar jaringan/luring). Penggunaan bahasa dengan media karangan bunga seperti kasus di atas, seharusnya sudah dapat digolongkan sebagai transaksi informasi yang menyalahi aturan hukum karena berdampak negatif terhadap khalayak ramai. Boleh jadi termasuk pada golongan pornografi dan porno-aksi. Sekali lagi, penegakan hukum dalam penggunaan bahasa sudah seharusnya dilakukan untuk menjaga marwah bangsa ini.

Ketiga, menjaga kelestarian kearifan lokal. Bahasa merupakan salah satu warisan kearifan lokal. Saya yakin dan percaya bahwa tidak ada satu pun suku bangsa yang ada di Tanah Air ini yang menganjurkan anak keturunan mereka untuk menggunakan bahasa-bahasa yang ‘buruk’ dan ‘jorok’. Apa pun bahasa yang mereka gunakan dipastikan menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.

Maka dari itu, penting sekali untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal khususnya dalam berbahasa. Dengan cara ini pula akan memaksa generasi muda saat ini untuk terbiasa menggunakan kosa kata-kosa kata yang sopan dan santun. Jika memungkinkan, hukum adat setempat harus diberlakukan jika ada masyarakat yang melanggar norma dan kesantunan dalam berbahasa di tengah umum.

Akhirnya, rasanya tidak berlebihan jika saya katakan bahwa bangsa ini sedang menghadapi kemerosotan moral. Hal ini tercermin dari kata-kata yang digunakan cenderung ‘lucah’ dan mengkibiri nilai-nilai norma dan kesantunan. Sudah seharusnya menjadi perhatian kita semua jika tidak ingin suatu saat nanti kita benar-benar kehilangan jati diri sebagai bangsa yang santun dan beradab. Kesadaran harus kita bangun, hukum karus kita tegakkan, dan budaya lokal harus kita junjung sebagai ikhtiar penyelamatan moral bangsa. Semoga#

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
  • Cetak
  • WhatsApp
  • Telegram

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Share134Tweet84Share34Share23
Previous Post

Sungai Batanghari Terancam Pencemaran Zat Kimia

Next Post

Perjalanan Betuah (43)

Related Posts

Nusantara

Longsor , Empat Rumah Warga Tertimbun

11 April 2021
Pendidikan

Pelajar SMAN 1 Tanjabbar Dugem Jadi Viral, Membuat Anggota DPRD Provinsi Jambi Berang

11 April 2021
Pendidikan

Memalukan, Pelajar Merayakan Kelulusan Malah Tak Terdidik, Ini Yang Dilakukan

11 April 2021
Pendidikan

SMAN 1 Tanjabbar Class Party, Bupati Anwar Sadat Berang, Kakan Sat Pol PP Terancam Dicopot

11 April 2021
Muaro Jambi

Warga Muaro Jambi Dihebohkan Seekor Ular Raksasa

9 April 2021

Discussion about this post

Pemkab Batanghari

JMSI Provinsi Jambi

Iklan BNNK Jambi

Kabar Terpopuler

  • MasyaAllah… Kenal di Medsos, Putra Asal Jambi Tunangan Dengan Gadis Turki, Begini Ceritanya

    2247 shares
    Share 899 Tweet 562
  • Rebus Jagung, Rumah Warga Tembesi Dilalap Si Jago Merah

    1867 shares
    Share 747 Tweet 467
  • Tak Terima Haris Sani Menang Pilgub Jambi, Edi Purwanto Pastikan Gugat Kekalahan ke MK

    1144 shares
    Share 458 Tweet 286
  • Lama Mengilang, Caca Handika Tak Punya Uang hingga Utang Beras?

    1103 shares
    Share 441 Tweet 276
  • Malang Nasib Maya, Jasadnya Ditemukan Tanpa Busana Dalam Sumur

    1072 shares
    Share 429 Tweet 268
Facebook Instagram

Tentang Kami

Berdasarkan SK MENKUMHAM RI Nomor AHU-0031682.AH.01.02.2020, Tahun 2020 Kabarjambikito.com hadir sebagai media alternatif, dan pelengkap dari media mainstream, yang ditujukan buat masyarakat kota Jambi, dan Se- Provinsi Jambi, yang tersebar di dalam negeri dan luar negeri.

Media Partner - Disclaimer - Tentang Kami - Pedoman Media Siber - Kode Etik Jurnalistik - Redaksi - Kabar Jambi Kito TV

© 2020-2021 Kabar Jambi Kito - Developed by Jambi Digital Network

No Result
View All Result
  • Kabar Terbaru
  • Hukrim
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga/ Medsos
  • Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Kota Jambi
    • Batanghari
    • Muaro Jambi
    • Tanjabbar
    • Tanjabtim
    • Bungo
    • Tebo
    • Merangin
    • Sarolangun
    • Kerinci & Sungaipenuh
  • Selebriti
  • Peristiwa/ Sejarah
  • Kabar Islam
  • Kuliner
  • Lalulintas
  • Kesehatan / Ekonomi
  • Wisata & Budaya
  • Nusantara
  • Kabar Dunia
  • Opini

Media Partner - Disclaimer - Tentang Kami - Pedoman Media Siber - Kode Etik Jurnalistik - Redaksi - Kabar Jambi Kito TV

© 2020-2021 Kabar Jambi Kito - Developed by Jambi Digital Network

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
%d blogger menyukai ini: