KABARJAMBIKITO.COM, BATANGHARI- Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat tanah pinggir sungai Batanghari longgar.
Seperti kejadian di Desa Pulau Raman, Kecamatan Pemayung, Batanghari. Rumah Maimunah (60) dan Miswan (45) terpaksa harus di bongkar, dan di kosongkan, karena khawatir akan terjadi longsor susulan.
” Kasihan ibu Maimunah, beliau sudah angkut-angkut barang untuk mengosongkan rumahnya.” Ungkap Syaiful Sulaiman Kamis (31/12/2020) salah seorang warga setempat.
Menurut Syaiful Sulaiman, Pemkab Batanghari ataupun Pemprov Jambi harus segera mengambil langkah – langkah demi keselamatan warga.
” Kita minta pemerintah ataupun wakil rakyat kita harus tanggap terhadap bencana ini, kita tidak ingin ada korban baru.” Sebutnya.
Selain dampak dari alam, kata Syaiful, longsor juga di dukung oleh faktor dompeng Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) yang beraktivitas yang dekat dengan pinggir sungai Batanghari.
“Longsor diperkirakan lebih kurang sepanjang 100 M. Jalan alternatif penyebrangan desa Pulau Raman putus ikut terbawa longsor.” Katanya.
Dengan kejadian diatas, masyarakat berharap aparat kepolisian agar turun untuk menindak tegas aktifitas dompeng.
Selain itu, tambah Syaiful Sulaiman, warga berharap di bangun turap atau sejenisnya guna untuk menahan arus sungai yang mulai mengikis di hulu Desa Pulau Raman.
” Demi untuk menyelamatkan warga banyak, pihak tekait harus mengambil tindakan. Dalam ini pemerintah.” Tegas Syaiful Sulaiman.*
Discussion about this post