Kabarjambikito – Dalam beberapa hari ini hampir wilayah di Kabupaten Batanghari mengalami hujan, namun curah hujan tersebut masih dalam potensi ringan.
Hal ini berserakan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi.
“Dalam arti kata ringannya bersifat lokal, bisa saja di Muara Bulian hujan dan mungkin saja di daerah Tembesi tidak hujan.” Pengelola Penanggulangan Bencana BPBD Batanghari,Selasa (31/08/2021), Anwar saat dikonfirmasi Kabarjambikito.com.
Ia juga mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, awal mulai hujan dari bulan Juni dan berakhir kemungkinan di bulan November dan puncaknya di bulan September 2021.
“Untuk keadaan hujan saat sekarang ini bisa menimbulkan bencana banjir.” Ujarnya.
Dampak dari musim hujan dan musim kemarau ini adalah timbulnya abrasi (pengikisan pinggiran sungai) dan tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan banjir bandang dan daerah yang rendah. Seperti di Kecamatan Marosebo Ilir dan Batin XXIV.
“Alhamdulillah, untuk saat ini belum ada yang terdampak terhadap curah hujan yang tidak tinggi.” Ujarnya.
Untuk puncak curah yang tinggi berdasarkan data BMKG yakni di bulan September dan Oktober. Dan ini tetap dilakukan pemantauan setiap harinya kepada setiap pemerintah desa yang selalu bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Jika terjadi bencana, pihak BPBD Batanghari akan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC).
“Adapun himbauan kepada masyarakat Kabupaten Batanghari yang sekarang masih curah hujan masih rendah, diminta harus berhati-hati, khusus kepada masyarakat yang rumahnya ditepi bantaran sungai. Karena seringkali terjadi Abrasi ( pengikisan pinggiran sungai ).” Ingatnya. (Puji)