JAKARTA – KM Hentri terbakar di Kepulauan Tanibar, Maluku. Puluhan nasib anak buah kapal (ABK) tersebut belum diketahui nasibnya.
Kabar itu baru sampai ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon lima hari usai peristiwa itu terjadi. Puluhan anak buah kapal disebut belum diketahui nasibnya.
“Hari ini kami baru menerima laporan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Mustari, tentang peristiwa lima hari lalu itu, Kamis (9/9/2021).
KM Hentri berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta dengan tujuan Merauke, Papua, pada 15 Agustus 2021.
Di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 mil laut antara perairan Kepulauan Maluku Tenggara dengan Kepulauan Tanimbar, kapal diterjang gelombang 3 meter.
Akibatnya kapal terguncang keras hingga terjadi kebakaran pada 3 September 2021 sekitar pukul 05.00 waktu setempat.
Mustari menyebutkan telah berkoordinasi dengan Kantor Pos SAR Tual. Diketahui lima ABK selat dan dua lainnya meninggal. Sedang 25 ABK belum diketahui nasibnya.
Selanjutnya, Basarnas Ambon berkoordinasi dengan semua pihak terkait.
Informasi yang diterima Basarnas Ambon, saat KM Hentri terbakar, 30 ABK melompat lalu hanyut terbawa arus sekitar 20 mil dari Pulau Molu.
Pada 6 September 2021 sekitar pukul 13.00 WIT, lima ABK ditemukan selamat oleh Kapal Motor Pencari Telur Ikan yang berasal dari Pulau Tanimbar. Kelimanya dievakuasi ke Desa Mun, Pulau Tanimbar guna mendapatkan perawatan medis.
(Harianterbit.com)