Kabarjambikito.com – Penting untuk membrantas pederedan narkoba di Bumi Serentak Bak Regam (Kabupaten Batanghari). Untuk itu Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Batanghari mengajak media untuk ikut serta berperan dalam memenangi penyalahgunaan narkoba.
Bertempat di Aula Nanda Komplek SMA I Batanghari, Badan Narkotika Nasional (BNN) Batanghari mengelar Workshop Penguatan Kapasitas Insan Media Dalam Mendukung Kota/Kabupaten Tanggap Ancam Narkoba (Kotan) Tahun 2021, Kamis, (14/10/2021)
Dalam acara ini pihak BNNK mengundang para insan pers yang tergabung di berbagai organisasi, seperti Organisasi Aliansi Jurnalis Batanghari (AJB) dan Ikatan Wartawan Online (IWO) dengan jumlah 30 insan pers.
Pada kesempatan itu, Kepala BNNK Batanghari, AKBP Zuhairi ST menyampaikan diadakan workshop penguatan kapasitas ini kepada insan pers agar bisa memberika informasi kepada masyarakat Kabupaten Batanghari dalam pencegahan Narkotika dan penyalahgunaan Narkotika.
Sementara acara worshop ini diisi materi oleh Bahren Nurdin, SS, MA (Motivator/Dosen UIN STS Jambi).
Turut hadir juga dalam acara tersebut, Kadis Kominfo Batanghari Amir Amzah. Amir juga memaparkan terkait teknologi digital.
“Tehknologi digital menjadi hal yang melekat sebab sudah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari. Dan ini harus kita ikuti harus digital. ” sebutnya.
Ia juga mengatakan, bahwa teknologi ini tanpa ada batas sampai kapanpun, informasi diperoleh dari manapun tanpa menunggu lama dengan akses internet yang sangat cepat.
“Perkembangan teknologi yang pesat, kita kita menyadarkan bahwa komunikasi online dan setiap acara dilakukan secara virtual, “imbuhnya.
Lanjutnya, bahwa generasi saat ini adalah generasi digital dengan penduduk yang ada di Indonesia berjumlah 270,20 juta jiwa, terbagi dari berbagai kelompok manusia.
“Tantangan berada pada posisi milenial, sebab kaum milenial, inilah yang mampu mengakses informasi dari berbagai sumber,” ujarnya.
Amir juga memaparkan, sosial media yang paling diminati di Indonesia pertama adalah YouTube,Wathshap, Instagram, Fecebook, Messenger, dan lain-lain sebagainya.
“Karakteristik generasi digital pertama terkoneksi, multitasking, reaktif dan lain sebagainya”, kata Kadis Kominfo Batanghari itu.
Namun lanjut Amir Amzah, ancaman pertama pada era digital ini adalah penyebaran hoax, penyebaran ponografi, penipuan, penjualan narkotika secara online. Hal ini dampak buruk pada anak-anak, adalah pelecehan seksual, mempengaruhi otak anak dan potensi belajar anak berkurang, serta yang terakhir adalah penggunaan narkotika secara online melalui YouTube.
“Intinya pers adalah pemberi informasi untuk menyampaikan informasi yang sangat penting untuk masyarakat Kabupaten Batanghari serta seluruh Indonesia,” tutup Amir Amzah.