Kabarjambikito.com — Siapa yang tidak mengenal Irjen Yazid Fanani. Mantan Kepolisian Daerah Jambi dan Kalimantan Selatan kini menjabat sebagai Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdikpol.
Sosoknya dikenal sebagai anggota Polri yang memiliki sederet prestasi dan jabatan cukup mentereng. Terutama saat tengah memegang tongkat komando di Polda Jambi dan Kalsel. Tak hanya itu saja, Irjen Yazid juga dikenal mempunyai seorang istri berpangkat Kombes.
Bahkan, sang istri diketahui memiliki gelar luar biasa di dunia pendidikan. Lantas bagaimana sosok Kombes istri Jenderal Polisi bintang dua ini? Simak ulasan informasinya berikut ini.
Istri Irjen Yazid Fanani bukanlah orang sembarangan. Wanita bernama Rinny Wowor ini merupakan seorang anggota polisi berpangkat Kombes. Selain itu, dia juga diketahui menjadi polisi wanita pertama yang menyandang gelar doktor program Psikologi.
Komisaris Besar Polisi Rinny Wowor meraih predikat tersebut dari Universitas Indonesia, Ini berkat disertasi yang berjudul ‘Budaya Senjang Kekuasaan, Rasa Percaya dan Unjuk kerja: Analisis Mediasi Termoderasi Pengaruh Kepemimpinan Melayani dan Komitmen Afektif Terhadap Unjuk Kerja Petugas Pemolisian Komunitas’.
Sementara itu sosok yang dikenal memiliki kontribusi besar di tubuh Polri itu Di korps Bhayangkara, Rinny menjabat Pamen Baintelkam Polri (Penugasan pada BIN) sejak 2 September 2019. Jebolan Seba Polwan 1988 dan Setukpa 1997 ini berpengalaman di bidang Psikologi.
Jabatan terakhirnya adalah Kasubbag Litpsi Bagpsipol Biro Psikologi SSDM Polri. Pencapaian gelar doktor yang diraih Rinny berkat disertasi berjudul “Budaya Senjang Kekuasaan, Rasa Percaya dan Unjuk kerja: Analisis Mediasi Termoderasi Pengaruh Kepemimpinan Melayani dan Komitmen Afektif Terhadap Unjuk Kerja Petugas Pemolisian Komunitas”.
Menurut Rinny, penelitiannya mampu memberikan kontribusi cukup besar dari Polri. Selama Polri tetap mengedepankan crime prevention atau pencegahan tentu penting dalam pemolisian komunitas.
“Tidak hanya komitmen dari pelaksana pemolisian komunitas, tapi juga pemimpinnya juga harus lebih mengedepankan tugas sebagai pelayanan yakni kepemimpinan yang melayani didukung rasa percaya anggota kepada pemimpinnya. Bila anggota polisi sudah bagus, maka akan memberi kontribusi kepada masyarakat,” ujar Rinny dikutip dari berbagai sumber. (Ade)